Orangtua Baca Ini! Jangan Asal Beri Nama Bayi


Memberikan nama untuk anak kita tidak boleh sembarangan. Karena nama dipercaya menjadi cerminan harapan orangtua terhadap si anak.

Namun kadang sebagian dari kita mementingkan nama yang terdengar indah, bahkan tidak mengetahui arti nama tersebut.

Menggabungkan nama antara ayah dan ibunya juga menjadi tren masa kini untuk nama anaknya. Namun makna yang terkandung belum tentu baik.

Padahal nama anak juga merupakan gambaran bagi sifat, gaya hidup dan pemikiran kedua ayah dan ibu seseorang.

Seperti halnya nama ‘Zana’ yang terkandung dalam nama Rozana, Suzana atau nama-nama lainnya yang mirip.

Sepintas memang terdengar indah saat nama tersebut saat disebutkan. Tapi makna zana adalah ‘berzina’.

Nama lainnya yang banyak digunakan adalah ‘Wati’ untuk menunjukkan pemilik nama tersebut perempuan.

Tahukah arti kata wati? Wati berarti b3rs3tubuh.

Dalam Islam juga terdapat beberapa nama yang sebaiknya dihindari untuk diberikan kepada putera-puteri kita.

Kerana makna dari nama-nama tersebut yang tidak seindah sebutan yang didengar. Bahkan dibilang buruk dan bisa mendatangkan masalah di kemudian hari.

Diantara nama-nama dan artinya yang harus dihindari antara lain:
- Balqis – ketua jin
- Zaqwan/Zaquan – anak jin
- Qistina/Kistina – penghulu jin
- Najwa – bisikan
- Haikal/Haiqal – tengkorak
- Badrisha/Badlisha/Herisha

Seperti di kutip dari palingseru.com, yang mempunyai nama-nama seperti di atas tidak perlu untuk mengganti nama. Tetapi cukup dengan mengganti nama panggilan.

Misalnya nama Nur Najwa, bila sebelumnya dipanggilan Najwa maka bisa diganti dengan panggilan Nur saja.

Sesungguhnya segala macam penyakit atau misteri datang dari Allah SWT. Bukan dari nama seseorang, semuanya ketentuan-Nya juga.

Ibn Umar berkata: “Anak perempuan Umar dinamakan dengan nama ‘Asiah (wanita yang derhaka), lalu dinamakan oleh Rasulullah SAW dengan Jamilah (cantik).” (riwayat Tirmidzi dan Ibn Majah).

Disunatkan mengubah nama yang buruk atau yang tidak baik karena Nabi Muhammad SAW telah melakukannya kepada para sahabat.

Rasulullah SAW pernah menukar nama seorang yang bernama Abdul Hajar (hamba batu) kepada Abdullah.

Ada yang bernama ‘Asi (yang derhaka) lalu ditukar kepada Muti’ (yang taat). Aishah r.a berkata: “Rasulullah telah menukar nama-nama yang buruk.” (riwayat Tirmidzi)