Tebak ! Apa Nama Lekukan Kecil di Bawah Hidung? Fungsinya Luar Biasa




Mungkin sudah banyak yang mengetahui nama pada bagian wajah yang terletak di bawah hidung, di atas bibir.

Namun jika anda belum mengetahuinya, TribunnewsBogor.comtelah merangkumnya dari Wikipedia, Minggu (13/3/2016).

Ternyata organ tersebut bernama Filtrum.

Filtrum atau bahasa latinnya philtrum, atau oreng, adalah lekukan vertikal di bagian tengah bibir atas.
Umum terdapat pada banyak mamalia, yang memanjang dari bawah hidung hingga ke bibir atas.

Bersama kelenjar rhinarium dan lubang hidung (nostril), filtrum diyakini sebagai kondisi primitif bagi mamalia secara umum

Fungsi 

Filtrum pada kebanyakan mamalia adalah alur sempit yang mampu membawa uap air dari mulut ke rhinarium atau bantalan hidung melalui kapiler untuk menjaga hidung agar tetap basah.

Bantalan hidung yang basah mampu memerangkap partikel bau dengan lebih baik dibandingkan jika dalam kondisi kering. Hal tersebut membantu dalam meningkatkan fungsi penciuman.

Pada manusia dan kebanyakan primata, filtrum terletak memanjang di antara hidung dan bibir atas.
Pada manusia, filtrum terbentuk di tempat proses nasomedial dan maksilari bertemu saat berlangsungnya perkembangan embrionik (bahasa sehari-hari dikenal sebagai garis hulse).
Jika proses ini gagal, maka akan terbentuk bibir sumbing (kadang disebut "bibir kelinci").

Filtrum yang bentuknya rata dan halus bisa jadi merupakan gejala sindrom alkohol fetal atau sindrom Prader-Willi.
Filtrum manusia adalah bagian integral fisiognomi atau membaca karakter dan nasib melalui interpretasi dan studi tentang wajah seseorang.

Bagi manusia dan sebagian besar primata, filtrum hanyalah sebatas ‘vestigial depresi medial’ antara hidung dan bibir atas.
Filtrum manusia dibatasi oleh dua "lereng", juga dikenal dengan ‘depresi infranasal’, namun tidak memiliki fungsi yang jelas.

Hal itu mungkin karena primata yang lebih tinggi kebanyakan lebih mengandalkan visi ketimbang bau dan tidak perlu lagi bantalan hidung yang basah atau filtrum untuk menjaga agar bantalan hidung tetap basah.

Meski demikian, primata seperti lemur masih menggunakan filtrum dan rinarium sebagai pembantu penciuman, tidak seperti monyet dan kera.

Studi terhadap anak lelaki yang didiagnosis mengalami gangguan spektrum autis menemukan bahwa lebar filtrum yang lebih luas daripada filtrum rata-rata adalah salah satu ciri kelainan fisik yang berhubungan dengan autisme.

Dalam Budaya

Dalam mitologi Yahudi, Lailah, Malaikat Kesuburan, menyihir bibir atas bayi sebelum kelahirannya agar bayi tersebut kelak tidak melupakan Taurat.

Beberapa pihak menduga ini adalah asal dari filtrum, meskipun tidak memiliki dasar dalam teks tradisional Yahudi.

Di Filipina, dikatakan bahwa orang yang tidak memiliki filtrum adalah enkantado, peri langsing yang berpenampilan cantik dan tinggi.

(Sumber : Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Bima Chakti Firmansyah)