- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Siswanto mengingatkan agar masyarakat bisa menjaga ginjal lebih baik. “Pada peringatan Hari Ginjal Sedunia, semua diperingatkan tentang pentingnya memelihara kesehatan ginjal,” katanya dalam keterangan tertulis Kamis 10 Maret 2016.
Hari Ginjal Sedunia jatuh pada 10 Maret 2016. Pada hari yang digagas oleh the International Society of Nephrology dan the International Federation of Kidney Foundations (IFKF) sejak tahun 2006 ini, masyarakat diingatkan bahwa ginjal adalah salah satu organ ekskresi. “Organ ginjal sangat vital dalam mempertahankan fungsi tubuh secara keseluruhan (homeostasis),” kata Siswanto.
Ginjal sebagai organ vital harus dipelihara agar tetap sehat. Berikut adalah beberapa tips untuk memelihara kesehatan ginjal.
Pertama, cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air. Secara umum kebutuhan air adalah sekitar dua liter. Apabila diasumsikan buah, sayur, sup, dan lain-lain, menyumbangkan 500 ml air, maka kebutuhan minum air adalah sekitar 1,5 liter. Tentu, kebutuhan ini bersifat relatif tergantung aktivitas seseorang. “Bila banyak berkeringat tentu kebutuhan air meningkat,” ucap Siswan
Kedua, mengonsumsi makanan yang sehat. Makan makanan yang sehat, misal dengan memperbanyak buah dan sayur, akan memelihara kesehatan ginjal. Hindari makan terlalu banyak lemak dan makanan yang mengandung purin (jerohan).
Lemak tidak jenuh akan menimbulkan penebalan pembuluh darah, yang ujungnya menyebabkan hipertensi. Makanan banyak mengandung purin akan meningkatkan asam urat, yang bisa mengganggu fungsi ginjal.
Ketiga, lakukan olah raga teratur. Olah raga teratur akan mempertahankan berat badan ideal dan menurunkan tekanan darah. Dengan berat badan ideal dan tensi yang normal akan menyehatkan ginjal.
Keempat, hati-hati dengan suplemen dan jamu yang mengandung bahan kimia obat. Beberapa suplemen mengandung asam amino yang tinggi. Asam amino yang tinggi akan membebani ginjal. Konsumsilah suplemen sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan.
Jamu yang dicampuri dengan bahan kimia obat juga berbahaya untuk kesehatan ginjal. Bahan kimia obat yang dicampurkan sering tidak jelas dosisnya. “Tindakan mencampuri jamu dan bahan kimia semacam ini pun melanggar aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan,” Siswanto berujar.
Kelima, berhentilah merokok. Zat-zat toksik dalam rokok dapat merusak pembuluh darah, yang akhirnya dapat menyebabkan hipertensi. Naiknya tekanan darah dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal. Itulah sebabnya, hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya penyakit ginjal kronis.
Keenam, jangan terlalu berlebihan konsumsi obat penghilang rasa nyeri. Konsumsi obat penghilang rasa nyeri (NSAID) yang terus menerus dalam jangka lama bisa merusak ginjal (nephrotoksik). Sebaiknya penggunaan NSAID yang lama harus berkonsultasi dengan dokter.
Ketujuh, jika menderita hipertensi atau kencing manis, maka harus dipantau fungsi ginjalnya secara berkala. Biasanya dokter yang merawat akan memantau fungsi ginjal (Renal Function Test) secara berkala. Perlu diketahui bahwa salah satu komplikasi kencing manis adalah kerusakan ginjal akibat diabetes.
Menurut Siswanto, masyarakat harus mendapatkan pemahaman yang utuh dan holistik terkait dengan berbagai upaya pencegahan untuk mempertahankan ginjal tetap sehat. Teknologi kedokteran memang selalu berkembang dalam memberikan solusi pengobatan. Namun, harus diingat bahwa teknologi sering kali beriringan dengan mahalnya biaya yang harus dikeluarkan. Dalam hal ini termasuk teknologi hemodialisis atau cuci darah. “Semoga masyarakat semakin sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal.”
(Sumber:http://www.catatanuang.com/berita/agar-ginjal-tetap-sehat-lakukan-tips-ini.html)