Perilaku kasar anak yang bisa berkembang menjadi kebiasaan bully bisa merugikan lingkungan sekitar.
Pasalnya, seseorang yang telah menjadi korban bullying, akan terus membawadampak negatif hingga dewasa.
Dampak negatif ini akan melekat pada dirinya. Sebab, bullying yang dirasakan oleh korban membuat dirinya selalu merasa buruk.
"Kalau efeknya bagi korban bullying, pasti merasa kurang percaya diri, mudah stres, depresi, bahkan bisa bunuh diri," ujar Nana Gerhana, M.Psi., Psikolog kepada Kompas.com, saat ditemui dibilangan Jakarta Pusat, Kamis lalu (19/5/2016).
Nana juga menjelaskan, korban bullying ini biasanya terlihat tidak memiliki teman, selalu menyendiri.
Kondisi nelangsan itu karena anak tersebut terlalu sering menjadi korban bullying sehingga membuat mereka takut, minder, dan menyebabkan konsep dirinya jelek.
"Jika ada anak yang seperti ini, harus cepat ditangani, dibantu oleh guru atau konselor secara rutin. Sehingga anak tersebut bisa mengeluarkan apa yang dirasakannya," kata Nana.
Orang yang sering mendapat bullying tidak akan sehat mentalnya. Sementara orang yang tidak sehat mentalnya, kemungkinan kecil untuk mencapai kesuksessan.
Oleh karena itu, betapa pentingnya untuk membantu korban daribullying ini agar mereka bangkit, dan juga mengurangi kegiatanbullying yang dilakukan orang-orang, utamanya pada anak-anak sekolah.
Sebab, seperti apa yang dijelaskan oleh Nana bahwa anak yang selalu menjadi korban bullying tidak akan pernah merasa bahagia.
Efek lainnya juga terlihat dari akademisnya yang menurun. Kemudian, mereka akan menarik diri dari lingkungan dan tidak percaya diri sehingga mengisolasi kehidupannya sendiri.
"Mereka tidak akan menemui makna hidup dan akan membenci dirinya sendiri serta orang lain, bahkan kepada Tuhan. Mereka selalu menyalahkan diri sendiri, sehingga bisa menyebabkan perilaku negatif seperti kriminalitass yang berujung psikopat," jelasnya.
(Sumber:http://female.kompas.com)