Gangguan kesehatan dialami seorang anak yang berasal dari orangtua perokok aktif. Si Kecil berisiko besar terkena infeksi saluran napas dan juga asma. Biar pun tidak punya bakat asma, asap rokok mengubah kondisi itu berkembang jadi asma.
"Kalau tidak mudah asma, mudah sekali terkena infeksi saluran napas, batuk-batuk lalu pilek. Orangtua harus tahu, anak berumur di bawah lima tahun sudah batuk-batuk dan pilek, besarnya mengalami penyakit pulmonari obstruktif kronis atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)," kata Spesialis Paru dari RS MH Thamrin, Prof Dr Faisal Yunus, SpP(K), MD, PhD saat dihubungi Health Liputan6.com pada Senin (30/5/2016).
Salah satu faktor risiko dari PPOK ini adalah sering mengalami infeksi saluran napas di waktu kanak-kanak. "Arti kasarnya, orangtua telah membunuh anaknya secara perlahan, tanpa mereka sadari," kata Faisal Yunus.
Faisal Yunus menambahkan, 70 persen perokok aktif terbanyak di Indonesia berasal dari kaum laki-laki. Di Asia, Indonesia menduduki posisi nomor tiga sebagai negara dengan jumlah perokok yang sangat banyak.
Perlu waspada juga, terkadang anak yang kecilnya sering melihat orangtuanya merokok, kemungkinan menjadi perokok aktif di usia dewasa juga sangat besar. "Pernah waktu itu melakukan survei di satu SMP di Jakarta, satu murid ketahuan telah aktif merokok gara-gara sering melihat ayahnya merokok di rumah. Dia pun menganggap merokok kegiatan yang bikin enak," kata Faisal.
Faisal mengatakan, orangtua yang perokok tanpa sadar telah menciptakan generasi perokok juga di kemudian hari.
(Sumber:http://health.liputan6.com)