Siapa sih yang tidak mau menjadi orang sukses semata-mata hanya untuk membuat orang tua bangga sekaligus membahagiakan mereka? Senakal-nakalnya, sejahat-jahatnya, se-kurang ajarnya, dan se-membakangnya seorang anak, selalu ada niat dan tekad dalam lubuk hatinya agar dengan segala pencapaiannya dapat membuat bangga dan membahagiakan kedua orang tuanya. Banyak orang berpikir demikian, dengan menjadi sukses maka dapat membahagiakan orang tua.
Orang tua tidak se “matre” itu kok guys. Memang benar jika kamu sukses dan sudah bisa membuat kedua orang tuamu merasakan hasil keringatmu itu sangat membanggakan dan sangat membahagiakan mereka. Namun, tidak berarti kamu yang tak kunjung sukses atau sedang dalam proses menuju kesuksesan tidak bisa membahagiakan kedua orang tua. Beberapa hal ini sudah bisa membuat orang tuamu bangga dan bahagia memiliki anak seperti kamu (:
1. Menjadi anak yang penyayang dan mencintai keluarga, membutuhkan dan dibutuhkan oleh mereka itu sudah lebih dari cukup.
Keluarga itu segalanya, mereka lah yang patut diposisikan di atas segalanya di kehidupanmu. Mungkin kamu bisa bersenang-senang dengan orang lain, tetapi yang bisa menerima kesedihanmu hanya keluarga semata. Mereka yang akan selalu setia menerimamu dalam kondisi apapun. Sekalipun menyayangi anggota keluargamu hanya ala kadarnya saja sudah sangat cukup membuat mereka bahagia, sudah cukup membuat orang tuamu bahagia.
Terbukalah dalam persoalan apapun dalam hidupmu, buatlah orang tuamu, kakak-adikmu merasa dibutuhkan olehmu. Sesungguhnya, Tuhan menghadirkan seseorang dalam sebuah keluarga adalah untuk saling melengkapi, untuk tidak malu mengatakan kata “tolong” sebelum perkataan itu terlontarkan kepada orang lain.
2. Selain meminta izin dan doa restu orang tua dalam setiap langkahmu, selipkan nama mereka dalam setiap doamu.
Ketika kamu akan pergi sekolah, liburan bersama teman-teman, atau pergi ke tempat yang jauh untuk melanjutkan studimu, mintalah izin terlebih dahulu kepada orang tuamu. Ketika kamu akan mengambil sebuah langkah besar dalam hidupmu mintalah doa restu mereka.
Doa yang paling tulus adalah doa kedua orang tuamu yang akan selalu menjadi tameng kemanapun kamu melangkah. Tentunya sebagai seorang anak juga mempunyai kewajiban untuk mendoakan orang tua. Selipkanlah nama mereka dalam setiap doamu agar panjang umur dan sehat di hari tuanya. Impian setiap anak yaitu tidak lain melihat orang tua dalam keadaan yang sehat walafiat, bahagia menyaksikan anak-anak mereka hidup dengan baik (:
3. Bagi kamu yang berada jauh dari orang tuamu atau sedang berada di perantauan, tidak harus setiap hari berkomunikasi. Namun, ingatlah tanggal ulang tahun mereka, ucapkanlah dengan penuh kasih sayang.
Hidup di perantauan dan jauh dari orang tua akan membuatmu semakin menyadari betapa berharganya waktu bersama mereka. Mengatur keuangan sendiri, segala kebutuhan sendiri secara tidak langsung sudah mengasah kedewasaanmu. Orang tua mana yang tidak bangga jika anaknya bersikap dewasa. Mereka bangga karena merasa berhasil telah mendidik dirimu dengan baik agar bisa mandiri nantinya. Jika kamu sudah bersikap mandiri walaupun usiamu masih sangat muda, orang tua akan percaya pada dirimu dan pilihan hidupmu.
Orang tua manapun ingin anaknya agar tidak hidup susah, namun bukan berarti kamu selalu manja terhadap mereka. Apabila suatu saat kamu harus hidup jauh dari mereka, setidaknya mereka tahu kamu sudah bisa menyelesaikan setiap masalah kehidupanmu sendiri sehingga mereka tidak akan khawatir berlebihan. Jadi tidak ada salahnya dari sekarang sudah memupuk sikap dewasa…semangat (:
4. Menghormati orang yang lebih tua darimu, para orangtua-orangtua lainnya.
Miris sekali kalau melihat beberapa anak muda yang sudah tidak menghormati para orangtua lain di luar sana, misalnya saja acuh tak acuh terhadap nasihat guru di sekolah, ketidakpedulian terhadap orangtua yang belum mendapat kursi duduk di dalam bus, dan mirisnya kedua hal itu sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Entah sudah hilang dimana kepekaan akan rasa menghormati dan kepedulian anak muda zaman sekarang.
Bukan salah zaman, bukan salah waktu. Secara natural pun seharusnya kepekaan akan muncul dengan sendirinya dalam pribadi seseorang. Maka dari itu, sekanak-kanakannya dirimu, semuda apapun dirimu, cobalah untuk peka terhadap orang-orang di sekitarmu, mulailah untuk menghormati orang yang lebih tua darimu.
5. Selelah-lelahnya kamu dengan pelajaran di sekolah, berusahalah untuk tidak bolos. Masuk kelas dan penuhi absenmu.
Tidak ada seorangpun yang tidak pernah merasakan lelah dan bosan belajar di sekolah. Namun, berbanding lurus dengan keadaan itu bisa kamu bayangkan bagaimana perasaan orang tuamu mengetahui anaknya yang mereka banggakan, yang selalu rajin pamit ke sekolah pagi harinya, ternyata sering bolos. Sekali lagi, orang tua tidak akan mengutukmu jika kau melakukannya. Mereka hanya akan kecewa, sedih dan semua itu disembunyikan dalam hati saja. Bisa dibayangkan betapa perihnya jika kekecewaan itu menumpuk.
Maka dari itu sebagai seorang pelajar, selelah-lelahnya dengan pelajaran di sekolah, paksa dirimu untuk masuk kelas. Urusan di dalam kelas kamu mau mendengarkan pelajaran atau tidak, tidur secara diam-diam, toh itu hal yang wajar. Itu semua indah-indah sajakok. Setidaknya kamu sudah menghargai jerih payah orang tua untuk menyekolahkanmu. Itu hal yang lebih indah.So, kecuali sakit yah……, sebisa mungkin hindari bolos, masuklah kelas dan penuhi absenmu. Hal yang sangat indah akan menghampirimu. Semangat (:
6. Menjadi orang baik yang berbagi kebaikan dengan tidak merugikan apalagi menyusahkan orang lain.
Menjadi orang baik tidaklah mudah. Ada saja tantangan dan hambatan untuk berbuat kebaikan. Tantangan terberat adalah ketika kita harus berbuat kebaikan terhadap orang yang membenci kita, atau sebaliknya kepada orang yang kita benci. Berbicara kebaikan yaitu tentang ketulusan dan keikhlasan.
Berbuat kebaikan tanpa kedua hal itu akan menjadi hal yang tidak berarti apa-apa, kosong…hampa. Dimulai dari hal yang sederhana saja dengan berbuat kebaikan terhadap sesama kita, terlepas itu orang yang kita benci atau tidak, musuh kita atau bukan, selama kita tulus dan ikhlas, percayalah semua itu tidak akan sia-sia. Berbuat kebaikan adalah awal kesuksesan. Sudah sukses dan berbagi kebaikan, orang tuamu akan sangat bangga padamu, nak (:
7. Prinsip hidupmu berbeda dengan kedua orang tuamu? Jangan khawatir, tetap saja berpegangan pada prinsipmu tanpa mengacuhkan prinsip kedua orang tuamu, sebisa mungkin persatukanlah.
Tidak dipungkiri semakin beranjak dewasa, kadang seorang anak akan menemukan jati dirinya. Hal itulah yang kadang membuat seorang anak terlihat seperti menyimpang dari prinsip kedua orang tuanya. Keadaan semacam ini pelu diluruskan. Ketika kamu sudah menemukan suatu prinsip hidup yang berbeda dengan prinsip hidup kedua orang tuamu, jangan jadikan kedua hal itu saling berperang, sebisa mungkin persatukanlah. Jangan juga menyimpang dari prisip kedua orang tuamu, jadikanlah hal itu sebagai pelengkap dalam prinsip hidupmu.
Hormati dan hargailah prinsip hidup mereka yang juga kamu anut sejak kecil. Ingatlah bahwa mereka membesarkan dan mendidik kamu sedemikian baiknya dengan prinsip hidup tersebut. Hingga pada suatu saatnya kamu menjadi orang tua, kamu akan mengerti bahwa berpegang teguh pada suatu prinsip hidup itu sangat perlu diaplikasikan pada diri seseorang mulai dari sekarang.
Walaupun belum sukses atau sedang dalam proses menuju kesuksesan, beberapa hal kecil tersebut di atas sudah bisa membuat orang tuamu bahagia. Banyak anak di luar sana, di sekitar kita yang sudah tidak memiliki orang tua, yang menyaksikan orang tuanya berpisah, yang belum sempat berterima kasih, yang belum sempat membahagiakan orang tua mereka.
Bersyukurlah jika kamu masih memiliki kesempatan itu untuk disampaikan kepada kedua orang tuamu. Lakukanlah hal sekecil apapun itu untuk membahagiakan mereka, mulai dari sekarang, sempatkanlah. Ingatlah satu-satunya orang di dunia yang berani merelakan nyawanya untuk dirimu hanyalah kedua orang tuamu, mereka sangat tulus mencintaimu.
(Sumber:http://www.hipwee.com)