Umat Muslim di sejumlah wilayah harus berpuasa di bawah suhu yang tinggi.
Mungkin kita lebih beruntung menjalankan ibadah puasa di bawah suhu yang relatif tidak terlalu panas. Di Jakarta misalnya, suhu hari ini berkisar antara 25 hingga 32 derajat Celcius.
Suhu sejuk ini tidak dirasakan di Arab Saudi. Saudara-saudara Muslim kita di sana harus menjalani ibadah puasa di bawah suhu yang tinggi. Mereka harus berpuasa di bawah suhu lebih dari 40 derajat Celcius.
Dikutip Dream dari laman Saudi Gazette, Rabu 8 Juni 2016, setidaknya ada 12 kota di Saudi yang bersuhu di atas 40 derajat Celcius. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi umat Muslim di untuk berpuasa di bawah suhu yang tinggi.
“Cuaca musim panas sangat panas di siang hari. Saat malam jauh lebih dingin pada musim panas,” kata salah satu pejabat Otoritas Perlindungan Lingkungan dan Meteorologi Saudi.
Saudi memang tengah masuk ke musim panas pada Ramadan tahun ini. “Tingkat temperatur diperkirakan mencapai 42 hingga 45 derajat pada siang hari. Suhu di Mekah dan Buraidah 44 derajat Celcius pada hari Selasa.”
Pejabat itu menambahkan, suhu di Madinah, Hafr Al-Batin, dan Riyadh, tak jauh beda. Di kota-kota itu, suhu mencapai 42 derajat Celcius. “Suhu di Dammam mencapai 46 derajat dan di Wadi Al-Dawasir, Rafhaa, dan Sharourah mencapai 41 derajat Celcius.”
Sementara itu, lanjut pejabat itu, suhu di Al-Ula dan Yanbu mencapai 43 derajat. Suhu di Al-Ahsa mencapai 45 derajat, dan di Jedah 38 derajat Celcius. Sedangkan di Provinsi Timur, Riyadh, Jouf, Qassim, Hail, dan Madinah, cuaca akan disertai angin dan berdebu.
“Angin akan menerbangkan debu dan mungkin mengganggu penglihatan pengendara dan pejalan kaki,” ujar pejabat itu.
“Wilayah yang tinggi, seperti Jazan, Asir, Baha, Najran, dan Mekah diprediksi akan mengalami hujan dan petir.”
Sementara, Konsultan Kesehatan Anak Jedah, Nasraddin Al-Sharif, menyarankan agar masyarakat menghindari sengatan matahari secara langsung saat berpuasa, sebab akan menimbulkan rasa haus.
“Sangat penting memperbanyak minum saat berbuka untuk menjaga cairan tubuh. Panas terik menyebabkan tubuh berkeringat dan kehilangan banyak cairan,” kata Nasraddin.
“Masyarakat harus mencoba tinggal di tempat-tempat ber-AC agar tidak berkeringat, terutama pekerja lapangan yang terlalu banyak terkena sinar matahari,” tambah dia.
(Sumber:http://www.dream.co.id)