Tokyo, KompasOtomotif – Fitur berteknologi tinggi pada mobil, otonomos, kali ini mungkin cuma pada mobil mewah dan mahal. Namun bukan tak mungkin dalam dua tahun ke depan, sebut saja di atas 2020, mampu jadi telah disematkan di seluruh mobil.
Tidak mau ketinggalan, produsen komponen mobil yang berasal Jepang, Denso, mengumumkan kerjasamanya dengan NEC, buat menciptakan sebuah sistem self-driving. Ini yaitu kali pertama Denso bergandengan dengan perusahaan teknologi.
Mengutip Nikkei, Sabtu (24/12/2016), tim dari NEC mulai menyediakan peneliti dan menolong menciptakan struktur, terkait pembangunan sistem bersama. Kedua perusahaan ingin mengomersialkan fitur otonom dan forward-driving assist systems.
Sistem-sistem tersebut memerlukan kamera, buat menyediakan gambar yg mulai dianalisis dengan teknologi artificial intelligence. Mobil mulai memakai data olahan tersebut, sebagai penentu arah mana yg harus dipilih, sekaligus menghindari pejalan kaki, serta hambatan lainnya.
Denso dan NEC juga telah siap buat menghadapi resiko serangan cyber, pada kendaraan yg terhubung dengan internet. Teknologi keterangan dianggap utama buat mengembangkan mobil mendatang, dan jumlah perangkat IT yg terpasang diperkirakan juga bakal melonjak. Menurut data dari Goldman Sachs, pasar bagi komponen onboard sensor pada mobil, nilainya diproyeksi dapat mencapai 10 miliar dolar atau Rp 134,3 triliun pada 2020, atau beberapa kali lipat dari 2015.
Sejauh ini, Denso telah meraup sekitar 4,5 triliun yen Rp 515,2 triliun bagi penjualan tahun fiskal yg berakhir Maret 2016. Ini membuat Denso sebagai mega-supplier di kancah pemain global Bosch dan Continental.
Sumber: