Amel (sekitar 9 tahun) menjadi salah satu korban tewas dalam pembunuhan di rumah mewah milik arsitek Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur. Ibunda Amel, Rosi Herawati, pun bercerita tentang komunikasi terakhir dengan anaknya.
“Gemma habis nangis, Bunda,” tutur Rosi menuturkan kembali bunyi SMS dari anaknya di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Gemma merupakan teman Amel, anak dari Dodi Triono, pemilik rumah yang menjadi TKP pembunuhan. Gemma sering mengajak Amel untuk bermain dan menginap di rumahnya. Oleh keluarga Dodi, Amel dikenal sebagai anak yang sabar dan baik. Amel juga dikenal bisa mengayomi Gemma sehingga diterima dengan hangat oleh keluarga Dodi.
“Memang kalau disuruh main, Amel datang. Gemma yang manggil, sudah biasa menginap,” ujar Rosi.
Amel dijemput oleh Yanto, sopir dari Dodi yang juga menjadi korban tewas pembunuhan di Pulomas, pada Minggu (25/12). Kepada ibunya, Amel pamitan untuk menginap sehari saja.
Keesokan harinya, Senin (26/12), Rosi pun menghubungi Amel sekira pukul 14.00 WIB untuk menanyakan kapan akan pulang. Amel kemudian menjawab dengan SMS seperti yang diceritakan Rosi.
Tak ada firasat apa pun pada awalnya. Rosi kemudian meminta suaminya untuk menelepon sang anak. Tetapi nomor ponsel Amel sudah tidak aktif, padahal belum lama berselang sejak SMS diterima.
SPONSORED CONTENT
by Mgid
Sboid: satu-satunya perwakilan resmi Sbobet di Indonesia
“Saya langsung SMS Pak Dodi, ‘Assalamu’alaikum, Pak Dodi, Amel mau dibawa pulang jam berapa?’, tapi tidak dijawab,” cerita Rosi.
Rosi bercerita sambil menitikkan air mata. Sesekali dia mengusap air matanya, terdiam sesaat, kemudian melanjutkan cerita.
Rosi kemudian mendengar kabar pembunuhan di rumah Dodi di Pulomas tempat anaknya menginap sekitar pukul 10.00 WIB tadi pagi. Firasat pun melintas di benak Rosi.
“Anak saya pasti meninggal,” kata Rosi meski saat itu dia ditenangkan oleh orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Pembunuhan sadis di rumah Dodi ini mengakibatkan 6 korban tewas. Keenamnya yaitu pemilik rumah Ir Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel; serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok. Seluruh korban ditemukan di sebuah kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter persegi dalam keadaan terkunci.
Selain itu ada lima korban luka yang saat ini dirawat di rumah sakit itu. Mereka adalah Emi (41); Zanette Kalila Azaria (13); Santi (22), beralamat di Lengkong, Sukabumi (pembantu); Fitriani (23), beralamat di Kebumen; serta Windy (23), beralamat di Banjarnegara.
Belum diketahui siapa pelaku pembunuhan sadis ini serta apa motifnya melakukan perbuatan keji tersebut. Sementara jenazah para korban sudah berada di RS Polri.