SUNGGUH BIADAB!!! MURKA SEMURKA-MURKANYA,SETELAH DIGILIR OLEH TEMAN-TEMANNYA,GADIS MUDA INI JUGA...."4

Setelah mengetahui anak angkatnya tidak pulang, Hamdan langsung melakukan pencarian.
Kemudian menjelang siang hari, teman sekolah SR yang menjemput kembali mengantarkanya ke simpang rumah orang tua kandung SR.


"Awalnya kepada kami dibilang (orang tua kandungnya) si SR enggak pulang ke rumah. Kami carilah, enggak ketemu. Cuma siangnya SR kembali ke rumah dalam keadaan linglung dan lemas," ujar Hamdan, ayah angkat SR.


Kata Hamdan, melihat keadaan anaknya yang linglung mereka pun menanyakan apa yang terjadi kepada anaknya.


Kemudian anaknya menjawab bahwa dirinya mendapat perkosaan dan penganiayaan dari delapan orang.


"Ada delapan orang yang ngerjain anak saya ini. Ada teman sekolahnya. Cuma lain kelas. Ada dua orang yang dia kenal. Ada yang mahasiswa juga katanya pelakunya," ujarnya.


Kata Hamdan, mereka punya foto dari teman yang menjemput SR, dan saat foto-foto tersebut ditanyakan kepada SR. SR Kemudian menjerit dan meronta ketakutan.



"Asal ditengoknya foto yang kami dapat dari FB teman yang jemput dia itu, langsung ketakutan dia. Kadang dia teriak supaya dilepaskan dia," ujarnya.


Laporan Tidak Ditindaklanjuti Polisi

Pihak keluarga SR sudah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Siantar.

Namun sangat disayangkan, laporannya saat itu tidak ditindaklanjuti karena hasil visum dari SR (15) belum bisa dilakukan karena layanan rumah sakit daerah Djasamen Saragih tidak buka.

"Semalam kami melapornya ke Polisi. Cuma belum divisum-visum. Lantaran kata polisinya masih cuti bersama pihak RSUD," kata Hamdan, ayah angkat SR (15) di Kediamanya, Senin (26/12/2016).
Hamdan mengatakan ada kejanggalan juga pada polisi lantaran si SR tidak diminta melakukan visum pada Rabu (28/12/2016) mendatang.


"Besok gak ada lagi cuti bersama. Tapi masih saja hari Rabu dibuat visumnya. Ini kan aneh, apalah maksud dan tujuan polisi kek gini. Bukannya besok, Selasa (27/12/2016) dibuat," ujarnya.
Akibat belum divisumnya SR, pihak keluarga masih menahan diri untuk membawa SR ke rumah sakit untuk memberikan perawatan atas luka bakar dari sulutan terduga pelaku di paha dan kemaluanya.


"Masih bingung kami. Kami bawa nanti ke RS. Malah diobati. Jadinya gak nampak hasil visumnya," ujarnya.

Hingga kini dari delapan orang yang disebutkan oleh SR (15) belum satu pun yang ditangkap oleh Mapolres Siantar.

Satu orang yang terduga turut dalam melakukan perbuatan keji ini, AG (15) yang juga teman SR sudah menjadi saksi kejadian.


Kepada polisi, AG sudah mengaku bahwa ada delapan orang yang turut melalukan perkosaan tesebut.
Pelaku yang pertama melakukan tindakan pemerkosaan kata AG dilakutan SS yang juga teman sekolah AG dan juga teman sekolah SR.(*)