Kini, gadget tak hanya menjadi konsumsi orang dewasa, bahkan anak-anak di bawah usia 2 tahun. Padahal, rekomendasi American Academy of Pediatric (AAP) menyebut anak di bawah 2 tahun seharusnya sama sekali tidak diperkenalkan dengan screen time (gadget atau TV). Anak sebaiknya baru diperkenalkan jika sudah berusia di atas 2 tahun, itu pun dengan pembatasan waktu.
Anak Di Bawah 2 Tahun Tidak Bersentuhan Dengan Gadget Karena Perkembangan Otaknya Sedang Pesat
Pelarangan itu bukan tanpa sebab. Orang tua harus tahu jika penggunaan gadget pada anak-anak sebab anak itu belum punya kontrol. Dan seharusnya, anak di bawah 2 tahun tidak bersentuhan dengan gadget karena perkembangan otaknya sedang pesat. Pada anak usia 0-2 tahunsel syaraf otak tumbuh pada tiga tahun pertama kehidupan.
Stimulasi Lingkungan Sangat Penting Untuk Memicu Perkembangan Otak, Stimulasi Yang Berasal Dari Gadget Itu Kurang Baik
Di antara usia 0-2 tahun, pertumbuhan otak anak memasuki masa yang paling cepat dan terus berkembang hingga usia 21 tahun. Stimulasi lingkungan sangat penting untuk memicu perkembangan otak, termasuk dari gadget. Hanya saja, stimulasi yang berasal dari gadget diketahui berhubungan dengan defisit perhatian, gangguan kognitif, kesulitan belajar, impulsif, dan kurangnya kemampuan mengendalikan diri.
Dampak Anak Terlalu Banyak Bermain Gadget Dari Berbagai Sisi Kemapuan Anak
Jika anak terlalu banyak bermain gadget, secara fisik, motorik halusnya tidak terstimulasi dengan baik. Untuk motorik kasarnya ia akan malas kemana-mana. Dari sisi kognitif, bisa jadi anak menjadi malas berpikir atau justru terpapar kekerasan. Secara sosial emosional, karena anak biasa berinteraksi dengan alat, ekspresi muka bisa jadi tidak terasah. Dari segi perkembangan bahasa, anak yang terlalu sering bermain gadget akan mengalami kesulitan berkomunikasi karena komunikasi yang terjalin cenderung satu arah.
(Sumber:http://sayangianak.com/anak-di-bawah-usia-2-tahun-baiknya-tak-diberi-gadget-karena-perkembangan-otaknya-sedang-pesat/)