Ini Beberapa Daftar Jajanan Anak yang Harus Diwaspadai



Survei Badan POM 2007 menyebutkan bahwa sekitar 45 persen jajanan anak berbahaya, baik akibat cemaran fisik, mikrobiologi, dan kimia seperti pewarna tekstil. 

Mengetahui hal ini, para orangtua pasti cemas. Oleh karena itu, ada baiknya Anda waspada terhadap jajanan yang berpotensi membahayakan kesehatan buah hati. 

Lantas, jajanan anak seperti apa yang patut diwaspadai? Berikut ulasannya setelah ditinjau oleh dr. Deffy Leksani Anggar Sari, konsultan dari Meet Doctor.

1. Agar-agar jeli
Sebuah investigasi yang dilakukan sebuah stasiun TV nasional menemukan, di daerah Karawang, Jawa Barat, ada industri agar-agar jeli yang dicampur bahan kimia berbahaya. Ke mana saja agar-agar berharga Rp1.000 ini dipasarkan dan apakah itu satu-satunya industri jajanan berbahaya, kita tidak tahu.

Yang jelas, setelah diuji ke laboratorium milik Dinas Kesehatan, terbukti agar-agar jeli ini positif mengandung boraks, juga zat pewarna tekstil. Dua bahan kimia berbahaya yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius.

Tentu kita tidak bisa menuduh bahwa semua penjual agar-agar jeli berbuat curang. Tapi, kita harus bisa membedakan, mana produk yang asli dan baik dan mana yang bahaya.

Agar-agar murni biasanya memiliki tampilan warna yang bercahaya, rasa manisnya asli, tidak pahit, kenyal tapi mudah hancur, dan cepat basi. Sedangkan agar-agar yang bercampur bahan kimia, tampilan warnanya kelihatan pekat, rasanya manis tapi lama-lama pahit, kenyal dan padat, serta tidak cepat basi.

2. Permen
Permen mengandung gula tambahan buatan, biasanya jenis fruktosa, dan sedikit sekali zat gizinya. Penelitian menyebutkan, fruktosa dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2 dan obesitas. 

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi permen dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, di antaranya:

Gigi rusak
Makan permen artinya memandikan gigi dengan gula. Kondisi lingkungan yang manis, mudah mengundang bakteri. Bakteri yang berkumpul di area oral anak yang tidak segera dibersihkan akan menimbulkan berbagai masalah gigi yang meliputi erosi enamel, penyakit gusi dan kerusakan gigi.

Merusak hati (liver)
Sebelum memasuki aliran darah, gula melewati hati dan baru mengelompokkannya. Jika anak Anda makan banyak permen, hati atau livernya harus bekerja ekstra keras untuk memproses gula dan mengubahnya menjadi lemak. Seiring waktu, beberapa partikel lemak terjebak dalam hati dan berpotensi menyebabkan gangguan.

Kecanduan
Gula juga mampu mengaktifkan pusat reward di otak, mengaktifkan dopamin. Itu sebabnya gula dimasukkan dalam kelompok bahan makanan yang bersifat adiktif alias menyebabkan kecanduan.

(Sumber:http://www.catatanuang.com/berita/ini-daftar-jajanan-anak-yang-harus-diwaspadai.html)