Telah banyak yang menjelaskan tentang macam cara pengobatan penyakit panu dengan cara alami dengan konsumsi bermacam macam tumbuh-tumbuhan spesifik secara teratur.
Salah satu penyakit yang sangatlah dapat bikin kita malu itu adalah salah satu penyakit kulit yang dikarenakan oleh infeksi jamur Pityrosporum ovale di permukaan kulit.
Penyakit kulit yang dikarenakan oleh jamur Pityrosporum Ovale ini muncul pada permukaan kulit dengan tanda-tanda bercak putih.
Panu dapat terlihat pada permukaan kulit untuk pasien yang kurang memerhatikan kebersihan badannya, contohnya oleh keringat yang terlalu berlebih serta tidak sering mandi.
Sangatlah malu bila kita melepas pakaian serta ternyata penuh dengan panu, terlebih dipandang oleh rekan atau kerabat. Penyakit ini tidak merasa sakit atau punya masalah berat, namun cuma merusak tampilan terlebih panunya menebar di bagian muka.
Nah, salah satu cara alami yang telah jadi kebiasaan nenek moyang untuk membasmi penyakit panu adalah dengan memakai tanaman lengkuas.
Diambil PanduanSehatAlami, lengkuas punya kandungan senyawa utama diantaranya minyak atsiri yang terdiri atas galangol, methyl-cinnamae, galangin serta sineol dan senyawa utama yang lain yang mempunyai karakter juga sebagai zat anti bakteri, anti inflamasi, serta anti jamur.
Lengkuas punya kandungan zat yang bisa buat perkembangan jamur Malassezia Furfur jadi terhalang, hingga dapat menyembuhkan penyakit panu.Oleh karenanya, lengkuas telah mulai sejak lama dipakai juga sebagai cara tepat menyingkirkan panu.
Selanjutnya cara menyembuhkan panu dengan lengkuas :
- * Siapkan 1 rimpang lengkuas, selanjutnya cukup potong salah satu ujungnya atau memarkan.
- * Bersihkan kulit yang ada panu itu dengan air hangat selanjutnya keringkan dengan washlap.
- * Lalu berikan ujung lengkuas (yang dipotong atau dimemarkan) pada kulit yang ada panu hingga rata.
- * Lantas diamkan sebagian waktu, lebih kurang 15 hingga 20 menit,
- * Paling akhir basuh hingga bersih
Cara tersebut baiknya dikerjakan 2 hingga 3 kali satu hari dengan cara teratur, sampai panu hilang. (*)