Bukan hanya daging buah cempedak saja yang enak disantap. Jika sudah mengupas buah yang bentuknya mirip nangka ukuran kecil ini, dan memisahkan buahnya, maka limbah atau kulitnya jangan dibuang dulu. Karena ternyata, kulitnya pun tak kalah lezatnya.
Di beberapa daerah di Kalimantan, kulit cempedak jadi kuliner khas yang tersohor kelezatannya. Bagaimana bisa? Ini cara mengolahnya.
“Diolah dengan resep sederhana, murah dan cepat, rasanya bisa berubah seperti daging ayam. Ini sudah menjadi makanan tradisional masyarakat Banjar yang tetap jadi favorit hingga saat ini,” ujar Ibu Nana, warga Kota Banjarmasin.
Cara mengolahnya, kupas kulit hijau atau coklat yang berduri tumpul itu, sehingga tinggal kulit daging pembungkus buah yang bentuknya seperti jerami. Potong sesuai selera, cuci bersih kemudian diremas hingga agak kering.
“Sampai di sini, campur dengan garam dan penyedap masakan secukupnya, diamkan sejenak, maka limbah buah cempedak ini sudah berubah menjadi bahan kuliner yang siap dimasak yang akrab disebut mandai,” ujar ibu dua anak itu.
Memasak kulit cempedak atau mandai ini bisa digoreng seperti menggoreng daging ayam potong atau dioseng setelah dipotong kecil-kecil seperti tumis ayam dengan bumbu dasar bawang merah, bawang putih plus cabe merah.
“Kedua jenis masakan ini sama-sama menjadikan kulit cempedak berasa seperti daging ayam plus sangat membangkitkan selera,” ujarnya.