Kita sebagai konsumen, seharusnya dapat bersikap cerdas dalam memilih dan memilah makanan yang akan dikonsumsi. Jangan mudah tertarik dengan apa yang tampak dari luar. Jangan terkecoh dengan penampilan makanan yang tampak lezat dan menggiurkan. Setiap makanan yang didagangkan tentu saja harus menarik.
Oleh karena itu, pedagang makanan sudah pasti akan berusaha keras untuk itu. Banyak cara yang mereka lakukan agar konsumen tertarik dengan dagangan mereka. Ada pedagang yang menggunakan cara yang benar tanpa merugikan konsumen sedikitpun. Namun, tidak sedikit pula pedagang yang curang, yang memanfaatkan beberapa zat agar makanan menjadi lebih baik dari segi tampilan, maupun harga.
Zat yang digunakan sebenarnya dapat membahayakan tubuh, apalagi jika dikonsumsi dalam waktu yang lama. Memang, bahaya tidak langsung kita rasakan saat mengkonsumsi makanan tersebut. Namun, terkadang racun-racun tersebut akan terakumulasi dan baru menimbulkan efek negatif pada tubuh kita setelah bertahun-tahun lamanya. Berikut beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan zat kimia dalam makanan:
1. Pemanis buatan
Zat ini memang dinyatakan aman untuk dikonsumsi, tetapi apabila penggunaannya tidak sesuai dengan aturan yang ada, bisa menyebabkan efek buruk bagi tubuh kita. Beberapa jenis pemanis buatan berikut apabila dikomsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh:
a. Siklamat
Zat ini memiliki rasa manis yang alami (tidak pahit), namun tetap saja penggunaannya harus dibatasi. Dalam sebuah penelitian, tikus yang diberikan siklamat, menderita kanker kantong kemih. Metabolisme siklamat bersifat karsinogenik sehingga pembuangannya melalui air kencing dapat menimbulkan pertumbuhan kanker.
b. Sakarin
Berbeda dengan siklamat, sakarin memiliku rasa manis yang dapat meninggalkan kesan pahit. Sama dengan siklamat, sakarin juga pernah diuji coba pada tikus. Akibatnya tikus menderita kanker kantong kemih.
c. Aspartam
Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis buatan makanan dan minuman, sama seperti siklamat. Aspartam telah dinyatakan aman untuk digunakan, kecuali untuk penderita penyakit keturunan fenil ketonuria yang ada hubungannya dengan kelemahan mental. Walaupun telah dibuktikan aman, tetap saja harus ada batasan penggunaan pemanis buatan ini.
d. Dulsin
Pemanis buatan yang satu ini penggunaannya telah dilarang di Indonesia. Penggunaan dulsin yang berlebihan apat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Sebuah penelitian dilakukan pada seekor anjing, dosis kematian dulsin adalah 1 gram/2 kg berat badan. Sehingga dikhawatirkan jika dikonsumsi oleh manusia.
2. Pengawet sintetis
Sama halnya dengan pemanis buatan, menkonsumsi pengawet juga harus memperhatikan aturan yang telah ditetapkan (standar minimal) untuk penggunaan pengawet.
a. Asam benzoat
Benzoat digunakan pada makanan dengan tujuan untuk mencegah kapang dan bakteri. Zat ini termasuk aman untuk dikonsumsi. Namun, tidak untuk penderita asma dan orang yang menderita urticaria. Penderita dua penyakit tersebut sangat sensitif terhadap asam benzoat, jika konsumsi dalam jumlah besar akan mengiritasi lambung. Sebuah penelitian dengan menggunakan tikus menghasilkan, jika mengkonsumsi benzoat terlalu banyak akan menyebabkan kematian dengan gejala-gejala hiperaktif, sawan, kencing-kencing dan penurunan berat badan.
b. Nisin
Zat ini dikatakan dpat mengakibatkan toksik pada ginjal manusia.
c. Nitrit
Pada sebuah penelitian, dikatakan bahwa nitriit dapat mengakibatkan kanker pada tikus percobaan, karena pada kondisi tertentu dapat terjadi reaksi antara nitrit dan beberap amin yang secara alami terdapat dalam makanan. Sehingga membentuk senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik.
d. BHA/BHT
Penggunann BHA/BHT kurang baik, karena dapat menimbulkan kelainan kromosom sel bagi orang yang alergi terhadap aspirin.
3. Pewarna makanan sintetis
Ada beberapa zat pewarna yang digunakan dinyatakan tidak berbahaya untuk dikonsumsi. Namun, tetap saja penggunannya dalam makanan harus dibatasi. Beberapa zat pewarna yang harus dibatasai penggunaannya, diantaranya adalah citrus merah, karamel, karbon hitam, amaranth, kurkumin, allura merah, dll. Beberapa bahan tersebut dapat menimbulkan tumor, reaksi alergi pada pernafasan, dapat memicu kanker limpa, menyebabkan asma, mengakibatkan hiperaktif pada anak, dan efek buruk lainnya.
Zat-zat yang sudah dijabarkan diatas, hanya beberapa dari zat yang dapat membahayakan tubuh manusia. Masih banyak zat lain yang seharusnya jadi sorotan konsumen, sebelum mengkonsumsi sebuah makanan. Ada baiknya, untuk mengecek terlebih dahulu bahan-bahan yang tetera pada bungkus makanan. Atau, lebih berhati-hati jika membeli makanan dipinggir jalan. Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pedagang yang berlaku curang. Karena apa yang mereka lakukan merupakan sebab akibat dari keinginan kita sebagai konsumen, yang menginginkan makanan yang segar dan menarik.
Zat-zat diatas tidak sepenuhnya dilarang. Hanya saja, lebih baik jika penggunaannya dikurangi. Konsumen seharusnya lebih sadar dan mengerti kesehatan lebih penting daripada kelezatan sebuah makanan. Mulai lah untuk menerapkan hidup sehat dan bebas penyakit.
(Sumber:log.viva.co.id)