Ratusan ibu-ibu memadati Masjid Nurul Jannah, Rabu 18 Mei 2016. Kajian yang menghadirkan Ustazah Irene Handono itu juga menyedot perhatian sejumlah bapak-bapak.
Di sela-sela acara itu, seorang pria muda menghampiri Ketua Persaudaraan Muslimah (Salimah) Gresik, Lintang Sulistyowati, yang sedang membuka posko donasi untuk Aleppo, Suriah. Ia bertanya beberapa hal tentang Aleppo dan tentang aksi pengumpulan donasi.
Seperti direncanakan, Salimah bekerja sama dengan Forum Silaturahim Pendidikan Al Quran (Fospiq), Aisyiyah dan sejumlah organisasi lainnya akan menggelar aksi peduli Aleppo, Ahad 29 Mei 2016 di Bundaran I Love GKB. Sebelum aksi besar itu, Salimah juga menggalang donasi melalui forum-forum kecil termasuk dalam pengajian yang diselenggarakan Fospiq.
“Kalau begitu, saya mau menyumbangkan ini untuk Aleppo,” kata pria itu setelah seluruh pertanyaannya terjawab. Ia menyerahkan sebuah tas.
Alangkah kagetnya Lintang. Tas itu berisi uang lima puluh ribuan.
“Ini dari lembaga atau komunitas apa, Pak?”
“Tulis saja dari hamba Allah,” jawabnya tanpa mau menunjukkan identitas lebih lanjut. Lintang tertegun menatap kepergian lelaki “misterius” itu.
Lintang menduga uang itu jumlahnya lebih dari 50 juta. Setelah dihitung, ternyata jumlahnya persis 100 juta.
Ketika kisah itu di-share di grup aktifis dakwah, banyak akhwat yang takjub. Ucapan takbir, tasbih dan hamdalah bersahutan. Banyak juga yang mendoakan pria itu dan berdoa agar para aktifis dakwah juga ditakdirkan Allah untuk mencontohnya.
Infaq besar dengan ikhlas. Itulah yang kami tangkap dari pria itu. 100 juta bukanlah uang sedikit. Apalagi jika diinfakkan untuk saudara muslim nun jauh di sana. Bagi kebanyakan orang, meskipun kaya, belum tentu terasa ringan untuk menginfakkan uang sebanyak itu.
Satu-satunya hal yang bisa menjelaskan hanyalah keikhlasan. Insya Allah. Ia merasa terpanggil untuk membantu saudara-saudara muslim yang hingga kini masih dibayang-bayangi pembantaian. Serangan besar angkatan udara rezim Basyar Assad ke Aleppo telah membuat ratusan muslim meninggal dan ribuan lainnya menderita luka-luka. Rumah-rumah dan sekolah hancur dan kini mereka hidup terlunta-lunta. Bahkan makanan pun sulit didapatkan. Hanya dengan niat menolong muslim yang teraniaya itulah yang membuat seseorang ringan berinfaq.
Dan pria sama sekali tak ingin dikenal. Bahkan untuk sekedar menyebutkan nama dan alamatnya. Ia hanya mau dicatat sebagai Abdullah, hamba Allah.
Maka, sebagaimana ia telah berinfaq secara rahasia, semoga Allah menjaga keikhlasannya dan menerima infaqnya. Semoga infaq yang dilakukan diam-diam itu membawa manfaat besar bagi saudara-saudara kita di Aleppo dan membuat kita terinspirasi untuk ambil bagian dalam pembelaan atas saudara-saudara seiman.
(Sumber:Muchlisin BK/Bersamadakwah)