Kehidupan Pencuri Ponsel Dibuat Film Berkat Aplikasi Mata-mata
Anthony van der Meer kecurian iPhone ketika sedang asyik makan siang. Dia merasa gondok karena tidak berhasil memperoleh kembali perangkatnya setelah melapor ke polisi.
Karena pernah kecurian itulah, Der Meer penasaran ingin mengetahui seperti apa kehidupan sebenarnya dari pencuri ponsel. Rasa penasaran itu mendorong mahasiswa perfilman ini menyiapkan "jebakan".
Bentuk jebakan berupa sebuah smartphone Android yg disisipi aplikasi anti-maling Cerberus. Aplikasi Cerberus ditanam di bagian "sistem" dari memori OS Android, lantas diproteksi dengan perlindungan anti-flash sehingga mustahil dihapus dari ponsel.
"Android terdiri dari beberapa bagian. Ketika ponsel di-reset, yg terhapus cuma bagian 'user', sementara bagian sistem tetap utuh," kata Der Meer, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari PetaPixel, Selasa (20/12/2016).
Cerberus membuat ponsel mampu dikendalikan dari jauh selama tersambung ke internet, bahkan saat kartu SIM diganti. Aplikasi ini pun dapat dipakai memata-matai dengan merekam video, foto, dan suara secara diam-diam, sekaligus melacak lokasi ponsel.
Der Meer sengaja membiarkan ponsel Android berisi Cerberus dicuri maling ketika berada di kereta bawah tanah kota Amsterdam. Dia dahulu mengakses dan mengendalikan ponsel dari jauh tanpa sepengetahuan si maling.
Alhasil, bukan cuma suara, foto, dan video sang pencuri yg berhasil diperoleh Der Meer, melainkan juga rute kegiatannya sehari-hari. Dia jadi tahu ke mana saja si maling pergi.
Aneka keterangan "sadapan" yg menggambarkan sosok pencuri ponsel itu lantas digabungkan menjadi sebuah film pendek berjudul Find My Phone. Sesuai dengan niatan awal Der Meer, isinya menggambarkan sosok dan kehidupan si maling.
Film unik tersebut banyak menarik perhatian begitu beredar di internet. Sejak diunggah ke YouTube pada 13 Desember lalu, Find My Phone sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 2,5 juta view.
Aksi Der Meer menimbulkan pertanyaan. Kalau warga biasa seperti dia saja mampu memata-matai orang yang lain dengan begitu rupa, apalagi dinas intelijen negara yg maju di bidang cyber? Pasti lebih dahsyat lagi.
Sumber: