Tikus-tikus raksasa memangsa seorang bayi perempuan berusia 3 bulan saat ibunya meninggalkan balita untuk pergi pesta.
Ketika kembali ke gubuknya di Johannesburg saat subuh, ia mendapati jasad putrinya berlumuran darah di tempat tidur, demikian menurut The Sun.
Seorang tetangga mendengar jeritan ibu tersebut dan bergegas menghampiri. Katanya, “Bayi itu meninggal secara menderita. Lidah, mata, dan jari-jarinya telah disantap.”
“Selain bagian-bagian tubuh yang hilang, jasadnya memiliki gigitan dan luka di sekujur tubuh karena gigi-gigi tajam tikus-tikus.”
Melansir news.com.au pada Rabu (21/12/2012), insiden mengerikan itu terjadi di kawasan Katlehong di Johannesburg, Afrika Selatan, pada akhir pekan lalu.
Warga setempat sempat naik pitam kepada si ibu yang kerap meninggalkan anaknya hanya untuk minum-minum. Untungnya polisi membawa pergi ibu sebelum massa mengamuk.
Noluthando Mtshali, putri dari pemilik tempat tinggal yang disewakan kepada ibu ceroboh itu menjelaskan bahwa bayi kembar penghuni sewaan baru saja dibawa ke rumah sakit minggu lalu.
Katanya, “Satu-satunya yang disukai wanita (ibu korban) adalah pesta-pesta. Saya enggan masuk untuk melihat apa yang terjadi pada balita malang itu.”
“Wanita itu telah menjadi penghuni sejak awal tahun dan bayi kembarnya dibawa ke rumah sakit minggu lalu. Tapi kami tidak tahu alasannya.”
Noluthando mengaku mendengar jeritan ibu muda itu saat subuh ketika melihat bayinya meninggal. Katanya, “Ia pulang saat subuh dengan kekasih barunya dan mereka mencoba mendobrak pintu gubuk karena wanita itu kehilangan kuncinya.”
“Kemudian mereka menemukan bayi itu sudah meninggal. Mereka mengaku bahwa bayi itu terbakar.”
Pemilik tempat tinggal, Mama Sesi Mtshali, mengatakan bahwa wanita itu keluar dari gubuk pada jam 6.30 pagi waktu setempat setelah menemukan bayinya.
Kata Mtshali, “Ada banyak tikus di daerah ini. Ia meninggalkan anak-anak tanpa pengawasan sepanjang malam dan mereka menangis hingga tertidur. Ia seharusnya tidak meninggalkan bayi-bayi sendirian.”
Wanita berusia 26 tahun itu ditahan dengan sangkaan telah menterlantarakan anak. Setelah penahanan, ayah bayi kembar itu datang membawa balita lelaki yang selamat dari gigitan tikus dan diserahkan kepada pacar barunya.
Kata ayah berusia 28 tahun itu, “Mantan kekasih saya melahirkan bayi kembar, lelaki dan perempuan. Jumat lalu, ia membawa bayi yang lelaki dan meninggalkan bayi perempuannya di gubuk.”
“Ketika ia pulang pada pagi keesokan harinya sekitar jam 6.30 pagi, bayi perempuan itu sudah meninggal.”
Kekasih baru sang ayah mengaku menyaksikan ibu ceroboh itu doyan pesta-pesta. Katanya, “Ibu itu selalu datang dalam keadaan mabuk dan mengunci anak-anaknya sendirian di dalam.”
“Ketika Lucky dibawa kepada kami, ia terlihat belum makan selama beberapa hari, tapi sudah lebih baik sekarang.”
Kapten Mega Ndobe dari kepolisian Katlehong membenarkan penangkapan wanita itu, katanya, “Saya bisa menegaskan bahwa gadis kecil itu meninggal setelah digigiti oleh tikus-tikus.”
“Ibunya telah ditahan dan dikenai pasa pengabaian anak dan kasus ini akan diajukan tahun depan.”
Ini bukan yang pertama kalinya di Afrika Selatan. Pada 2011, dua bayi perempuan meninggal dan dimakan dalam serangan terpisah di kota-kota kumuh Afrika Selatan.
Lunathi Dwadwa (3) terbunuh di kawasan kumuh di luar Cape Town ketika sedang tidur di lantai bersama dengan orangtuanya.
Seorang balita lagi disantap hidup-hidup di kawasan kumuh Soweto ketika ibunya sedang bersama dengan teman-temannya.
Bulan sebelumnya, seorang nenek bernama Nomathemba Joyi (77) meninggal dunia setelah tikus-tikus raksasa menyantap mukanya ketika ia sedang tidur.[psci]