Kepingan emas menjadi bertebaran dan diambil orang, sehingga Si pemilik guci dan emas tersebut tak mendapat manfaat dari keduanya.
Menurut pandangan lain, mungkin orang bangkrut juga bisa dikatakan rugi setelah menanam modal untuk usaha,
namun usaha itu tak bisa memberikan hasil, bahkan modal yang mereka tanam pun lenyap, hingga sampai membuat kondisi mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan materi.
Lalu, bagaimanakah arti sesungguhnya orang bangkrut menurut Rasulullah SAW…?,
Dalam Islam tentu tak hanya perkara dunia saja yang harus dipikirkan.
Namun bagaimana cara agar dunia ini bisa menjadi tanjakan untuk menggapai kehidupan langgeng dan bahagia di akhirat kelak.
Sehingga bagi setiap orang mukmin, mengetahui tentang amaliah apa saja yang membuat Allah SWT ridho kepada mereka memang patut diterapkan.
Tetapi setelah amaliah itu dijalankan, Hendaknya jangan sampai mencampurkannya dengan perbuatan tercela jika tak ingin menjadi orang yang tergolong bangkrut di akhirat kelak.
Rasulullah SAW telah menjelaskan secara gamblang, mengenai definisi orang yang bangkrut ini. Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
” Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu…?, ” Mereka menjawab : “ Menurut kami, orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai uang maupun harta.”
Beliau (Rasul) bersabda : ” Sesungguhnya orang yang bangkrut di antara umatku ialah orang yang pada hari kiamat datang dengan membawa pahala Shalat, Puasa, dan Zakat, Tetapi ia juga pernah mencela orang, menuduh orang berzina, memakan harta orang, menumpahkan darah orang, dan memukul orang. Maka kebaikannya diberikan kepada orang-orang itu ( yang dizholimi ). Jika kebaikannya telah habis sebelum tanggungannya ditunaikan, maka dosa orang-orang tersebut diambil dan dilemparkan kepadanya (yang menzholimi ). Lalu dilemparkan ia ke neraka.” ( H.R. Imam Muslim)
Dari hadits di atas dapat diuraikan bahwa ada 5 penyebab yang menjadikan orang bangkrut menurut pandangan Islam. Lantas apa sajakah itu...?
1. Beribadah Namun Masih Saja Gampang Mencela Orang
Sungguh merugi bagi orang yang mencampurkan perkara bagus dengan ucapan tercela ini.
Karena ibaratnya bibit tanaman yang sudah ia tanam dengan baik dan subur, kemudian ditaburi pula racun hingga sampai merusak tanaman tersebut. Apakah itu akan menuai hasil…?
Begitu pula mereka yang kerap mencela orang, apalagi dengan kata-kata yang menyakitkan.
Maka pahala ibadah yang mereka lakukan, dapat terhapuskan dan diambil oleh orang-orang yang mendapat celaan tersebut.
Sehingga keberuntungan yang sebenarnya mereka peroleh sudah terkikis habis,
dan menjadi golongan orang bangkrut karena amal ibadah di dunia tak mampu menjadi tanjakan untuk kebahagiaan di akhirat.
2. Beribadah Namun Tidak Lepas Dari Menuduh Orang Berbuat Zina
Bagi setiap mukmin, tentu tidak diperkenankan sembarangan menuduh orang berbuat keji, Apalagi beranjak sampai melontarkan tuduhan berzina ini.
Bilamana seseorang yang menuduh orang mukmin dan mukminah berbuat nista ini, maka sia-sialah amal ibadah mereka di dunia.
Karena hal itu sama dengan melakukan fitnah yang lebih kejam dari pada pembunuhan, jika tuduhan itu tidak benar.
Bahkan di akhirat kelak, bagi orang yang memupuk perbuatan tercela,
niscaya dia tidak akan mendapat pahala ibadah yang mereka kerjakan, melainkan siksa neraka bagi setiap orang yang memiliki persaksian palsu atas tuduhan itu.
3. Beribadah Namun Tak Lepas Dari Memakan Harta Orang Lain
Dunia sering kali membuat seseorang menjadi buta.
Ketika kecintaannya akan dunia ini sudah melampaui batas hingga menguasai pikirannya,
Maka akan cenderung mendorong hati dan pikiran manusia menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya bukan…?.
Setelah pikiran dan hatinya tertipu oleh perkara duniawi, maka perbuatan merampas, merampok, korupsi, memakan harta anak yatim, dan menimbun harta yang haram,
sudah menjadi perkara biasa dan rasa takutnya kepada Allah SWT sudah mulai sirna. Na’udzubillah Min Dzalik.
Sehingga penyebab orang menjadi bangkrut ini, akan menghapus segala amal baik yang diperbuat manusia selama hidup di dunia.
Oleh sebab itu, tidaklah kita sebagai orang muslim hanya berpatokan pada amal ibadah saja,
tetapi juga menghindarkan diri dari perbuatan tercela juga amat penting demi diterimanya semua amal ibadah pada hari kiamat kelak.
4. Beribadah Namun Juga Tidak Lepas Melakukan Pembunuhan
Pembunuhan kepada seorang muslim lainnya, tentu merupakan dosa besar.
Manakala manusia melakukan amal ibadah tapi seringkali menumpahkan darah orang muslim lainnya, apakah amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT…?
Apakah malah sebaliknya….?,
Perlu diketahui, bahwa dalam hadits Rasulullah SAW telah dijelaskan,
Manakala orang yang beribadah namun tetap saja menumpahkan darah orang lain,
maka hal itu menjadi salah satu penyebab manusia bangkrut di akhirat kelak,
karena semua pahala dari amal ibadah yang mereka kerjakan akan diberikan kepada orang yang dizholimi.
Kemudian dosanya menjadi menumpuk, sehingga membuat mereka dilemparkan ke Neraka sebagai hukuman dari apa yang mereka perbuat.
5. Beribadah Namun Masih Saja Gampang Memukul Orang
Selain menghindari perbuatan mencela dengan kata-kata menyakitkan, maka hendaknya kita juga bisa terhindar dari perbuatan dzholim satu ini,
yakni memukul orang lain karena mungkin ditimbulkan oleh rasa benci, marah, dan sejenisnya.
Antara muslim satu dengan lainnya adalah saudara, maka janganlah saling memukul dan
menganiaya.
Perbaikilah hubungan akrab ini, sehingga kita semua dapat hidup rukun, aman, dan damai.
Jika sampai dalam hati dan pikiran masih menyayat rasa dendam terhadap sesama umat beragama, maka tidaklah sempurna amal baik yang mereka kerjakan.
Namun bisa juga pahala dari amalan ibadah itu menjadi terhapus, karena selama hidup masih kerap melakukan perbuatan tercela.
Bisa diketahui bahwa sesungguhnya orang yang tergolong bangkrut dari segi pandangan Islam, bukanlah tipe orang yang kekurangan materi.
Namun mereka yang telah memiliki tabungan amaliah bagus layaknya Sholat, Puasa, dan Zakat, Tetapi mereka juga tiada habis-habisnya melakukan berbuatan tercela.
Sehingga bukannya pahala yang mereka dapat, namun adzab Allah akan menimpa mereka kelak.
Namun bagi siapa saja yang mengharap pengampunan dari Allah SWT atas beberapa perkara yang membuat ibadah mereka menjadi rusak,
maka Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[dream]