Setiap manusia pasti akan mati. Untuk itu, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin di dunia agar menjadi bekal di akhirat kelak.
Jangan sampai bernasib seperti wanita yang ada dalam kisah berikut ini. Inilah kisah jenazah yang terkena azab. Nauzubillah...
Peristiwa ini terjadi saat prosesi pemakaman seorang wanita dari suatu daerah di Malaysia. Jenazah wanita ini sangat sulit untuk dimasukkan ke dalam liang lahat.
Awalnya, jenazah yang telah dimasukkan ke dalam keranda ini hendak di antarkan oleh warga menuju pemakaman.
Terdapat enam orang yang hendak mengangkat keranda tersebut, namun masih saja mereka merasa keberatan.
Padahal, enam orang tersebut terdiri dari para pria dengan dua orang di depan, dua orang di tengah dan dua orang di belakang.
Untuk meringankan beban orang yang mengangkatnya kemudian ditambahkan lagi dua orang pria untuk membantu mengangkat keranda.
Akhirnya, jenazah itu pun bisa dibawa ke pemakaman yang dituju.
Setelah tiba di Tempat Pemakaman Umum (TPU), ada sedikit masalah. Pada saat itu, turunlah hujan yang membuat licin tanah di pemakaman.
Beberapa orang pun tergelincir. Sepanjang pemakaman pun diiringi dengan tangisan keluarga dan sanak saudaranya.
Seorang penggali kuburan yang menangani liang lahat jenazah itu sudah berusia 55 tahun. Dan dia sudah melakukan pekerjaan ini sepanjang 20 tahun.
Sehingga pengalamannya pun tidak usah diragukan lagi. Ia sudah biasa menentukan lokasi dan ukuran jenazah agar dapat dimasukkan ke liang lahat.
Terjadi suatu peristiwa yang aneh dalam pemakaman itu. Jenazah yang diketahui bernama Simati itu sudah dicoba untuk dimasukkan ke dalam liang lahat hingga tiga kali, tapi tetap saja tidak muat.
Bahkan, liang lahat sudah dilebarkan hingga dua kali dari ukuran aslinya tapi tetap saja jenazah tidak muat untuk dimasukkan.
Setelah berulang kali gagal dalam memasukkan jenazah ke dalam liang lahat, kemudian ustadz memanggil anggota keluarganya untuk mengadzani jenazah.
Barulah, jenazah itu bisa dimasukkan dengan selamat. Beberapa sumber menyebutkan bahwa peristiwa itu memang terjadi pada tahun 2010 di sebuah desa Jiran.
Tetangga si mayat itu pun mengatakan, dulunya wanita itu senang mengumpat dan memfitnah orang tanpa adanya bukti.
Selain itu, almarhumah juga tidak melakukan kewajibannya sebagai seorang muslimah, yakni menutup auratnya selama masih hidup.
Bahkan, ia suka mengenakan pakaian yang menampakkan aurat untuk menampilkan bentuk tubuhnya.
Para tetangga pun pernah menegur perilakunya itu. Tapi yang didapatkan hanyalah cacian dan bahkan si mayit pernah melempari para tetangga dengan sepatu karena ia merasa lebih kaya dari para tetangga.
Kita harus lebih waspada untuk menghindari sikap-sikap itu agar tidak medapatkan adzab dari Allah yang begitu pedih.
Oleh karena itu, kita harus lebih memperhatikan larangan-larangan Allah agar tidak melakukannya selama masih hidup karena semua yang kita lakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.[dci]